BANDUNG - Sebanyak 300 siswa dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Taboo mengikuti kegiatan membuat mural sepanjang dua kilometer di Jalan Dago Pojok, Bandung, Jawa Barat.
Keikutsertaan ratusan siswa tersebut adalah dalam rangka pembangunan Kampung Wisata Edukasi dan Industri di Dago Pojok. Tujuannya menghidupkan kampung sebagai pusat kegiatan masyarakat baik secara budaya, pendidikan, maupun ekonomi.
Mengenai pembuatan mural, Koordinator Kampung Rahmat Jabaril mengatakan, mural yang tengah dikerjakan di Dago Pojok oleh 300 siswa dari PKBM menjadi langkah awal untuk membangun kampung melalui seni rupa.
"Aspek edukasi dari pembuatan mural, yaitu antara lain perkenalan warga, khususnya anak sekolah melalui ilmu seni rupa. Misalnya, warga diajak menghitung cara membuat gambar di dinding," kata Rahmat, Minggu (14/8/2011).
Selain menggali potensi kampung guna menjawab perkembangan jaman melalui mural, lanjut rahman, PKBM juga menjalankan pendidikan gratis yang berupa kejar paket A, B, dan C. DEngan demikian, diharapkan bisa menjadi perguruan tinggi gratis.
Demi mewujudkan hal tersebut, Rahmat mengaku sudah berdiskusi dengan sejumlah profesor dari perguruan tinggi di Bandung guna membangun perguruan tinggi gratis bagi siswanya yang rata-rata adalah anak-anak dan ibu rumah tangga.
"Saya sudah ngomong ke beberapa profesor. Mereka siap mengajar di pendidikan tinggi gratis, saya harap 2012 bisa tercipta," ungkapnya.
Ada pun beberapa profesor yang menyanggupi di antaranya adalah Dosen pengajar Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) Yasraf Amir Piliang, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Katholik Parahiyangan (HTN Unpar) Asep Warlan, Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad) Dede Maryana, dan dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Jakob Sumardjo.(fmh)
