TEMPO Interaktif, Manado - Aktivitas Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, mulai menurun sejak Senin, 15 Agustus 2011 pagi hingga sore.
Menurut Kepala Pos Pemantau Gunung Soputan Sandy Manengkey gempa tremor sejak pagi tadi sudah menurun hingga 0,5 sampai 2 milimeter. Aktivitas ini jauh menurun dibandingkan pasca letusan Ahad, 14 Agustus 2011, yang dalam alat kegempaan terekam gempa tremor dengan angka maksimal mencapai 44 milimeter.
"Gempa tremor terus menurun, sekarang menjadi 0,5 sampai 2 milimeter saja," ujarnya kepada Tempo, Senin, 15 Agustus 2011. Sandy mengatakan gempa vulkanik dalam sudah tidak terjadi lagi. "Hanya ada guguran dan embusan saja," ujarnya.
Namun status Gunung Soputan tetap masih Siaga atau Level 3. Pihak Pos Pemantau belum mau mengambil risiko karena hingga saat ini debu vulkanik masih terus keluar walaupun tidak lagi terlihat membubung tinggi ke angkasa. "Debu vulkanik tidak keluar lagi seperti kemarin, paling debu diakibatkan sesekali embusan baru terlihat jelas," ujar Sandy.
Gunung Soputan kembali meletus kemarin pukul 07.55 WITA dan 09.27 WITA. Bahkan pada malam harinya sejak pukul 18.00 WITA, terjadi guguran lava panas yang keluar dari kawah Gunung Soputan.
Aktivitas ini langsung membuat Pusat Vulkanologi di Bandung, Jawa Barat, menaikkan status Soputan dari Waspada menjadi Siaga sekitar pukul 15.00 WITA.
Getaran dan hujan debu serta guguran lava akibat letusan gunung Soputan, membuat sejumlah pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik milik PLN di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Humas PT PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo), Lefrand Maleke, mengatakan sejumlah pohon yang tumbang merusak berbagai fasilitas PLN di Gunung Potong yang merupakan daerah lintasan aliran listrik ke Kabupaten Minahasa Tenggara.
Menurut Maleke, abu vulkanik Soputan menempel pada seluruh bagian isolator listrik di daerah Pangu, Kecamatan Ratahan sehingga mengganggu aliran listrik yang ada. "Diupayakan hari ini listrik sudah ada karena petugas kami banyak turun ke lapangan melakukan pembersihan," ujarnya.
ISA ANSHAR JUSUF
