Bus Mudik Tak Laku Tahun Ini

Juandry9
Pipes Output
Bus Mudik Tak Laku Tahun Ini
Aug 15th 2011, 12:54

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bus untuk mudik sepertinya tak laku tahun ini. Dinas Perhubungan DKI Jakarta memprediksi terjadi penurunan pemudik menggunakan bus sekitar 1,9 persen tahun ini menjadi 396.417 jiwa.

Senada dengan Dinas Perhubungan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memperkirakan hal yang serupa. "Data Organda tahun lalu ada 40 persen bus tak terpakai, ini merupakan akibat dari banyaknya pemudik dengan sepeda motor," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa dalam diskusi angkutan Lebaran yang digelar Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) di Jakarta Pusat, Senin, 15 Agustus 2011.

Menurut Royke, tingginya pengguna sepeda motor meningkatkan angka kecelakaan di Jakarta. Dia merujuk data pada 2007 yang menunjukkan 397 kecelakaan selama mudik nasional, sebanyak 237 di antaranya dialami sepeda motor.

Berbeda dengan data nasional yang dirangkum MTI yang menunjukkan adanya tren penurunan jumlah kecelakaan, Ditlantas Polda justru memiliki data yang sebaliknya. Menurut Royke, data kecelakaan yang dirangkum dalam Operasi Ketupat Jaya selam tiga tahun justru menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Pada 2008, terjadi 20 kecelakaan di Jakarta selama mudik. Jumlah itu bertambah jadi 33 pada 2009 dan 45 pada tahun 2010. "Kalau tak ada antisipasi, bisa 65 kecelakaan tahun ini," katanya.

Karena itu Royke akan menindak tegas pemudik motor yang lebih dari dua orang. "Empat orang dalam satu motor itu tidak menunjukkan kasih sayang, justru meningkatkan risiko kecelakaan," katanya.

"Selama lebih dari dua orang, jangan harap anda bisa mudik, kami suruh pulang," katanya. Menurut Royke, pihaknya akan meningkatkan penegakan hukum dan tingkat disiplin berkendara pemudik.

Sementara itu, Ketua Organda DKI Jakarta Sudirman mengatakan hal serupa. "Popularitas bus turun karena diganti sepeda motor," katanya.

Dia juga menduga adanya koordinator, kolektor dan calo yang menjemput para penumpang di kawasan perumahan menjadi penyebab sepinya peminat bus di terminal. "Di Kelapa Gading saja, H-10 sudah ada bus yang menjemput bola ke kompleks," katanya.

Dia juga mengeluhkan adanya izin insidentil, bus non-reguler yang boleh mengangkut penumpang di terminal. "Padahal bus reguler mengantre dengan tertib," katanya. Meskipun demikian, dia mendukung razia yang akan digelar Dinas Perhubungan terkait terminal liar yang kian marak menjelang Lebaran.

Pengamat Transportasi Darmaningtyas mengusulkan agar mudik gratis yang digelar sejumlah perusahaan menggunakan bus reguler dan berangkat dari terminal. "Jangan mengacaukan sistem transportasi yang sudah dibangun," katanya.

Dia juga mengkritisi acara mudik gratis yang didahului dengan panggung hiburan di tengah kota. "Akhirnya jadi bias, ini mau ngasih hiburan atau mudik bareng," katanya. Menurut dia, Lebaran dapat dijadikan pembinaan awal transportasi angkutan darat yang carut marut di Jakarta.

Kusmanto, perwakilan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengatakan pihaknya memprediksi arus puncak mudik dengan bus terjadi pada H-2 sementara arus puncak balik dengan bus pada H+2. Untuk pemudik dengan kereta api arus puncak mudik diperkirakan pada H-2, dengan puncak arus balik pada H+6.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url