Gagal di Kejuaraan Dunia, Tim Bulu Tangkis Fokus ke SEA Games  

Juandry9
Pipes Output
Gagal di Kejuaraan Dunia, Tim Bulu Tangkis Fokus ke SEA Games  
Aug 14th 2011, 13:49

TEMPO Interaktif, Jakarta- Setelah gagal meraih gelar di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia di Wembley, London, Inggris, Indonesia kita membidik emas di ajang SEA Games. Indonesia dinilai masih punya harapan.

 

"Saya tetap optimis menghadapi Sea Games, mereka (para pemain) masih punya harapan besar," kata Sekretaris Jenderap Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jacob Rusdianto ketika dihubungi, Ahad, 14 Agustus 2011.

 

Jacob mengatakan di ajang SEA Games nanti para pemain nasional tak akan menghadapi lawan-lawan setangguh di ajang Kejuaraan Dunia di London. Lawan tertangguh, kata Jacob, hanya Malaysia. "SEA Games tidak ada Korea, Cina dan Denmark," katanya.

 

Tim Bulu Tangkis Indonesia gagal menyabet gelar juara dunia di Wembley, London, setelah duet ganda campuran Liliyana Natsir/Ahmad Tantowi, satu-satunya harapan Tim Nasional meraih gelar, ditalkukkan duet Inggris Chris Adcock/Imogen Bankier, Sabtu malam waktu setempat.

 

Sebelumnya, pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano, lebih dulu menyerah dari pasangan Korea Selatan Ko Sung-hyun/Yoo Yeon-seong. "Kami akan evaluasi kekalahan ini," kata Jacob.

 

Kegagalan di kejuaraan dunia, dinilai Hariyanto Arbi sudah bisa diduga. "Kita memang selama ini kayak gitu, tak pernah juara dunia. Cuma sayang aja kalau sampai tidak masuk final," kata mantan Juara Dunia Tunggal Putra 1995 itu.

 

Haryanto menilai kekalahan Tim Bulu Tangkis Nasional di kejuaraan dunia bukan karena pemain lawan semakin tangguh tapi karena persiapan para pemain Tim Nasional yang kurang matang. "Lawan-lawannya, kan, itu-itu saja," katanya.

 

Ia menilai pengurus PBSI harus menggenjot pelatihan untuk para pemain junior. Regenerasi pemain, kata Arbi, harus segera dilakukan karena saat ini pembinaan pemain muda disini sudah tertinggal negara lain. "Mau tidak mau pemain muda harus dikasih kesempatan untuk mengejar ketinggalan ini," katanya.

 

Jacob Rusdianto mengatakan pihaknya akan mengevaluasi hasil pertandingan di London begitu para pelatih tiba di tanah air. "Kami menunggu pelatih-pelatih memberi laporan, tapi pemain-pemain negara lain memang luar biasa," katanya.

 

Jacob menilai meski gagal menyabet gelar juara dunia, bukan berarti kualitas para pemain nasional merosot. Ia mencontohkan pasangan Bona/Ahsan, yang menempati unggulan ketujuh, sukses menekuk unggulan kedua asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, lewat rubber set 21-18, 18-21 dan 24-22. "Kalau dilihat individunya, kemajuan cukup ada," katanya.

 

Meski begitu, kata Jacob, pihaknya tetap akan melakukan terobosan dengan menggiatkan pelatihan para pemain junior. Para pemain muda ini, Jacob melanjutkan, nantinya akan lebih banyak dikirim ke pertandingan-pertandingan internasional. "Kita harus adakan terobosan dengan memperbanyak regenerasi," katanya.

 

Dwi Riyanto Agustiar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url