Padang Savana di Kaldera Bromo Rawan Terbakar  

Juandry9
Pipes Output
Padang Savana di Kaldera Bromo Rawan Terbakar  
Aug 14th 2011, 12:49

TEMPO Interaktif, Pasuruan - Otoritas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Minggu, 14 Agustus 2011, mengerahkan petugasnya mengamankan padang savana di kaldera Gunung Bromo dari ancaman kebakaran.

Kepala Bidang I Balai Besar TNBTS, Setyo Utomo, menjelaskan pengamanan padang savana berkaitan dengan pelaksanaan upacara Yadnya Kasada yang berlangsung di kawasan tersebut Minggu malam, 14 Agustus 2011 hingga Senin pagi, 15 Agustus 2011.

Menurut Setyo, pihak TNBTS mengeluarkan berbagai larangan. Di antaranya larangan terhadap para wisatawan yang menyaksikan jalannya upacara tersebut membuat api unggun di sekitar lokasi upacara, bahkan juga dilarang membuang puntung rokok sembarangan. "Kebakaran di padang savana lebih banyak disebabkan ulah manusia. Apalagi saat ini musim kering," katanya kepada Tempo, Minggu petang, 14 Agustus 2011.

Sejak Januari hingga awal Agustus 2011 telah terjadi tiga kali kebakaran di padang savana Bromo, yakni di Blok Ranu Kumbolo, tepatnya di Oro-Oro Ombo; kawasan Eyek-Eyek dan kawasan Coban Trisula. Kebakaran mengakibatkan 10 hektare padang rumput dan pepohonan hangus terbakar.

Pepohonan yang terbakar di antaranya berupa tanaman perdu seperti adas (Foeniculum vulgare Miller) dan alang-alang.

Setyo menjelaskan, petugas patroli TNBTS harus menyusuri kawasan kaldera berupa padang savana seluas 5.250 hektare.

Di kawasan yang rawan kebakaran didirikan empat posko pengendalian kebakaran, yakni di Ngadas, Kabupaten Malang, Ranupani, Kabupaten Lumajang, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, dan Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo. Setiap posko dijaga 10 orang, termasuk relawan dari warga setempat.

Kawasan Gunung Bromo meliputi empat daerah, yakni Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Kabupaten Malang.

Juru bicara TNBTS, Nova Elina, menjelaskan dari 5.250 hektare luas kaldera Bromo, sekitar 1.000 hektare di antaranya berupa lautan pasir dan 1.500 hektare merupakan padang rumput savana. Sedangkan 2.750 hektare sisanya merupakan lahan yang ditanami cemara gunung dan akasia.

Saat ini vegetasi pepohonan seperti cemara gunung masih tampak hijau. Sedangkan vegetasi rumput mengering berwarna coklat kekuningan. "Pada musim kering seperti sekarang sangat rawan terjadi kebakaran sehingga kami harus kerahkan petugas bekerjasama dengan warga setempat," ucapnya.

EKO WIDIANTO

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url