Pemberontak Libia Merasa di Atas Angin

Liputan6.com, Tripoli: Pemberontak Libia menyatakan telah menguasai dua kota strategis di Libia, Sabtu (20/8). Salah satunya adalah kota strategis Zilten, 150 kilometer timur dari Tripoli, berhasil dikuasai pemberontak. Hal itu akan membuat mereka semakin dekat untuk mengambil alih ibu kota Libia yang masih dikuasai tentara loyalis Muammar Khadafi, Tripoli.

"Zliten sekarang di bawah kendali pejuang kita. Tapi pertempuran belum selesai," kata juru bicara Dewan Militer Misrata. Ia menambahkan bahwa sekitar 40 hingga 50 loyalis telah tewas dan 12 tentara bayaran Afrika ditangkap. Pemberontak juga telah mencari cara untuk memutuskan pasokan bahan kebutuhan yang dikirimkan dari Tripoli dan Tunisia ke kampung halaman Khadafi di Sirte.

Selain itu, Abdessalam Jalloud, mantan perdana menteri Libia yang dikucilkan oleh rezim Khadafi telah melarikan diri ke wilayah yang dikuasai pemberontak. Mantan PM Libia pada pertengahan 1990-an itu telah bergabung dengan pemberontak.

Dukungan dari mantan orang berpengaruh di Libia itu juga dinilai akan membawa keuntungan tersendiri bagi pihak oposisi. Pembelotan Jalloud adalah pukulan terbaru terhadap rezim Khadafi. Ia muncul di tengah rumor bahwa orang kuat Libia sendiri bersiap-siap untuk melarikan diri.

Jalloud adalah anggota kelompok perwira yang meraih kekuasaan bersama Khadafi pada 1969. Ia pun telah lama dianggap sebagai rezim kedua di pemerintahan Khadafi sebelum berangsur-angsur diturunkan pada 1990-an. Ia menjabat sebagai perdana menteri 1972 sampai 1977.(ANS/AFP)