Polisi Siap Jaga Keamanan Petinggi KPK

Liputan6.com, Jakarta: Isu ancaman pembunuhan terhadap sejumlah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin ramai ke permukaan publik. Terlebih, menyusul penangkapan tersangka kasus suap Sesmenpora M. Nazaruddin yang dipulangkan dari Bogota, Kolumbia ke Tanah Air.

Menanggapi kabar tersebut, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam, mengimbau kepada petinggi KPK atau pihak lain yang merasa terancam dalam menangani kasus Nazaruddin ini, agar melapor ke Polri guna mengantisipasi terjadinya ancaman tersebut. Polisi siap mengamankan pihak yang merasa terancam.

"Semua bentuk ancaman, kita berharap dilaporkan kepada Polri, sehingga kita bisa mengambil langkah-langkah. Yang jelas, semua pejabat yg merasa mendapat ancaman dan sebagainya supaya itu disampaikan, sehigga kita bisa memberikan pengawalan, pengamanan rumah, terus dalam perjalanan dan sebagainya," ujar Anton saat ditemui wartawan, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/8) sore.

Pada intinya lanjut Anton, pihak Polri siap membantu dalam hal pengamananan, khususnya dalam mengawal dan mengamankan pihak-pihak yang merasa terancam berkaitan dengan kasus Nazaruddin.

"Kan anggota kita juga ada di sana yang bertugas, hubungan koordinasi selalu ada termasuk pengamanan terhadap ancaman tersebut," tandasnya. Lebih lanjut terkait dengan pemberian red notice terhadap istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, sementara ini belum ada permintaan dari KPK sendiri. Karena itu, kata Anton, pihaknya akan menunggu perkembangan dari KPK.

"Untuk istri Nazaruddin kita akan lihat nanti, itu KPK kan sedang menangani. Nah, untuk pengembangan sebagaimana nanti KPK akan meminta kepada Polri seperti penangkapan Nazaruddin, istrinya ya kita akan jalani. Sejauh ini belum ada permohonan dari KPK, masih dalam penyidikan," ujar Anton menjelaskan. (ADI/Vin)