Presiden Direktur Inco Mundur

Juandry9
Pipes Output
Presiden Direktur Inco Mundur
Aug 14th 2011, 11:49

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Direktur PT International Nickel Indonesia (Inco) Tbk. Tony Wenas memutuskan mengundurkan diri jabatannya sejak 5 Agustus. Pengunduran diri ini telah diumumkan kepada seluruh karyawan, direksi dan jajaran komisaris.

"Saya telah mengajukan surat pengunduran diri secara tertulis dan lisan. Sampai saat ini perusahaan belum mengambil sikap dan tetap meminta saya menjabat sampai keputusan RUPS dikeluarkan," kata Tony di Makasar Sabtu 13 Agustus 2011 kemarin.

Rencananya, bulan depan dewan komisaris akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa untuk menunjuk pengganti pria bernama asli Clayton Allen Wenas. Manajemen masih meminta Tony bertugas hingga keluar keputusan rapat umum penggantian.

Tony yang juga Ketua Umum Indonesia Mining Association (Asosiasi Pertambangan Indonesia) mengaku, pengunduran dirinya tidak terkait masalah konflik internal dengan jajaran direksi dan komisaris. Namun semata-mata alasan pribadi untuk mengurus keluarga.

Inco, kata dia, telah mengidentifikasi sejumlah calon penggantinya. Namun Tony menolak menyebutkan nama-nama yang telah berada di tangan komisaris. "Tidak etis jika membocorkan sebelum diputuskan dalam rapat umum."

Tony merupakan Presiden Direktur Inco yang pertama kali memilih mundur dari jabatanya di tengah jalan, sejak perusahaan tersebut beroperasi di Sulawesi Selatan. Spekulasi yang beredar, pengunduran diri Tony adanya konflik internal di Inco. Tak hanya Tony, beberapa direksi dikabarkan bakal akan mengundurkan diri.

Namun kabar itu dibantah juru bicara Inco, Tri Rachman Batara. Dia menjelaskan, sampai saat ini hanya Tony yang mundur dari jabatannya. Direksi lainnya hanya dilakukan rotasi jabatan untuk mengisi jabatan baru pada dewan direksi. "Tidak ada pengunduran diri secara massal. Itu tidak benar. Kalau rotasi jabatan memang dilakukan untuk mengisi jabatan baru yang kosong," ujarnya.

Pengunduran diri Tony tak mempengaruhi aktivitas perusahaan ini. Bahkan Inco telah menyiapkan anggaran sebesar US$ 500 juta untuk memulai pengerukan Bahodopi, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini untuk menaikkan produksi dari 73 ribu menjadi 120 ribu ton.

"Dalam waktu dua sampai tiga tahun produksi sudah dapat mencapai 90 ribu ton nikel. Diharapkan dalam kurun waktu lima tahun produksi sebesar 120 ribu ton per tahun," kata Tony.

Ekspansi bisnis tambang baru ini akan dilengkapi bangunan smelter, host driyer, screening station, dan refinery. Total nilai investasi juga dipakai untuk peningkatan infrastruktur jalan yang menghubungkan Sorowako ke lokasi Bahodopi sejauh 80 kilometer.

Pada kuartal kedua tahun ini produksi nikel Inco 18.598 metrik ton. Naik 13 persen atau dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 16.502 metrik ton.

SULFAEDAR PAY | NUR ROCHMI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url