TEMPO Interaktif, Jakarta - Mindo Rosalina Manulang, terdakwa kasus suap wisma atlet SEA Games Jakabaring, berharap mantan bosnya di Grup Permai, Muhammad Nazaruddin, bisa kembali mengingat-ingat rentetan perkara yang membelitnya.
"Saya sih berharap dia bisa mengingat pelan-pelan semua dan berharap juga mungkin kekhawatiran beliau adalah keluarganya. Mungkin itu yang membuat dia hopeless," kata Rosa usai menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI, Jumat, 19 Agustus 2011.
Rosa mengaku bingung mengapa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu mendadak lupa soal kasus wisma atlet. Padahal sebelumnya, saat masih jadi buronan Interpol, Nazar begitu rajin mengirim serangan ke sejumlah kalangan, termasuk ke bekas partainya. Tapi Rosa menduga Nazar mendadak lupa karena masih belum siap jadi pesakitan.
Direktur Marketing PT Anak Negeri yang didakwa menyuap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam itu pun berharap Nazar bisa membantu agar kasus ini bisa terang-benderang. "Saya harap enggak ada rekayasa, enggak ada yang namanya cuci otak," ucapnya.
Nazaruddin mendadak mengaku lupa seiring tawaran komprominya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dia sampaikan dalam bentuk surat. Kepada SBY, Nazaruddin bersedia dihukum seberat-beratnya asalkan istrinya tidak diseret ke meja hijau. Nazar bahkan bersedia bungkam dan tidak lagi membawa-bawa Demokrat ke dalam pusaran kasusnya.
ISMA SAVITRI