Taksi Gelap Kembali Berkeliaran di Bandara Soekarno-Hatta

Juandry9
Pipes Output
Taksi Gelap Kembali Berkeliaran di Bandara Soekarno-Hatta
Aug 19th 2011, 11:36

TEMPO Interaktif, Tangerang - Meski sudah diusir oleh petugas PT Angkasa Pura II, taksi gelap kembali berkeliaran di Bandara Soekarno-Hatta. Puluhan calo taksi gelap itu tampak dengan terang-terangan menawarkan taksi jasanya kepada orang yang baru keluar dari terminal kedatangan. Ucapan 'taksi Bos', 'mari saya antar ke tujuan', 'murah kok, borongan' kerap dilontarkan para calo taksi gelap itu.

Tempo pun tak luput dihampiri oleh calo taksi gelap itu pada Jumat, 19 Agustus 2011. "Mau diantar ke mana?"

Tempo menjawab sekenanya, "Ke Ciledug."

Calo tersebut langsung menyodorkan tarif. "Ke Ciledug cuma Rp 150 ribu, sama saja kok borongan, malah tidak usah kena tol," kata pria yang belakangan mengaku bernama Imron. Dia menawarkan Toyota Avanza yang sedang diparkir di areal parkir bandara. "Itu mobilnya Avanza, sama saja kok resmi," ujarnya sambil menggiring ke counter di depan pintu keluar terminal 1 kedatangan.

Seorang petugas berseragam pun setelah diberi kode oleh Imron mengatakan tarifnya Rp 130 ribu. Kongkalikong yang tidak kompak. Saat ditanya kok harganya lebih murah, Imron pun mengaku dia harus setor Rp 20 ribu ke petugas counter. "Begini saja sudahlah Rp 120 ribu saja, mau berapa orang?" katanya mendesak. Karena tak ada kesepakatan, Imron akhirnya menyingkir.

Jumlah calo di terminal 1B jauh lebih banyak. Mereka bergerombol dengan wajah terlihat sangar. Modus operandinya sama, mendekati setiap penumpang yang keluar dari terminal kedatangan, terutama yang terlihat bingung.

Keberadaan taksi gelap jelas mengganggu pengguna jasa bandara, termasuk mengganggu taksi resmi. "Mereka menurunkan pendapatan taksi resmi," kata petugas pemanggil mobil Taksi Gading, Eti Maryati, saat ditemui di terminal 1 B.

Dia mengatakan pendapatan Taksi Gading berkurang hingga 50 persen akibat beredarnya kembali taksi gelap. Tak jarang para calo taksi gelap menyerobot penumpang yang hendak menaiki taksi resmi.

PT Angkasa Pura II telah memasang spanduk yang berisi peringatan agar calon penumpang berhati-hati terhadap rayuan calo taksi gelap. Namun ada saja penumpang yang memilih taksi gelap. Kepala Cabang Utama PT Angkasa Pura II Sudaryanto mengatakan calo, pedagang asongan, dan taksi gelap akan tetap diberantas. "Ya tetap kami usir, sekarang tidak ada yang di lobi, paling-paling di parkir," kata Sudaryanto.

Pernyataan Sudaryanto ini ternyata tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Para calo taksi gelap ini membaur dengan tukang ojek di tempat tunggu bus. Mereka ada yang duduk-duduk, sebagian lagi ke lobi menawarkan taksinya. Mereka baru akan menyingkir bila ada petugas security bandara. Namun para calo ini tidak takut kepada Brimob yang berjaga dan sesekali berkeliling. Alasannya, anggota Brimob tidak menangkap sehingga mereka lebih takut kepada petugas keamanan bandara.

AYU CIPTA

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url